Teks Ulasan Kelas 8
Daftar Isi
Teks Ulasan Kelas 8
Pengertian Teks Ulasan
Dalam KBBI, ulasan berarti ‘kupasan, tafsiran, atau komentar’. Teks ulasan adalah teks yang berisi penjelasan, penafsiran, atau penilaian terhadap suatu karya, seperti film, drama, atau buku. Psst, ulasan punya nama lain, lho, yaitu resensi. Perlu diingat, teks ulasan yang kamu tulis harus kritis agar ulasan dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan karya lainnya.Tujuan Teks Ulasan
Tujuan teks ulasan, secara garis besar adalah untuk memberikan penilaian atau evaluasi terhadap suatu karya. Di samping itu, ada juga beberapa tujuan lain, di antaranya:- Memberikan informasi yang komprehensif tentang suatu karya kepada pembaca. Hal ini mencakup deskripsi, konteks, dan evaluasi secara rinci mengenai aspek-aspek tertentu.
- Memberikan penilaian yang sifatnya subjektif dari penulis (orang yang memberi ulasan). Penulis juga bisa memberikan alasan/argumentasi untuk mendukung penilaiannya.
- Membantu pembaca dalam membuat keputusan, apakah suatu karya, sesuai dengan minat atau kebutuhan mereka.
- Teks ulasan bisa menjadi bahan untuk berdiskusi, tempat bertukar pemikiran di antara pembaca.
- Teks ulasan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi pengarang atau pembuat karya, sebagai dasar untuk mengembangkan karya mereka selanjutnya.
Ciri-Ciri Teks Ulasan
Teks ulasan memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang membedakannya dengan
jenis teks lainnya. Berikut beberapa ciri-ciri umum dari teks ulasan:
- Teks ulasan bertujuan untuk memberikan penilaian atau evaluasi terhadap suatu karya. Mulai dari kelebihan, kelemahan, atau aspek-aspek lainnya.
- Teks ulasan bersifat subjektif karena mencerminkan sudut pandang dan pendapat pribadi si pembuat ulasan.
- Penulis ulasan memberikan argumen atau alasan yang mendukung penilaiannya, yang sesuai dengan fakta, analisis, dan interpretasi yang mendalam.
- Teks ulasan memberikan deskripsi/penjelasan yang komprehensif tentang karya yang diulas. Hal ini meliputi isi, konsep, atau aspek-aspek tertentu yang menjadi fokus ulasan.
- Teks ulasan menggunakan bahasa yang sifatnya evaluatif untuk menyampaikan penilaian. Contohnya, kata-kata seperti bagus, kurang baik, menarik, atau mengecewakan, sering digunakan untuk menyampaikan pandangan penulis.
- Struktur teks ulasan terbagi menjadi identitas, orientasi, sinopsis, analisis, dan evaluasi.
Jenis-Jenis Teks Ulasan
Ada tiga jenis teks ulasan yang perlu kamu ketahui. Apa saja? Berikut pembahasannya:- Teks Ulasan Informatif
- Teks Ulasan Deskriptif
- Teks Ulasan Kritis
Struktur Teks Ulasan
Secara struktur, pola penulisan teks ulasan terdiri atas beberapa bagian berikut ini:- Identitas
Misalnya, untuk buku, identitas yang bisa dimasukkan antara lain seperti judul buku, nama pengarang, jumlah halaman, nama penerbit, tahun terbit, hingga ukuran dimensi buku. Apabila yang diulas adalah film, kamu bisa memasukkan judul film, sutradara, pemain, penulis skenario, nama rumah produksi, hingga durasi di bagian identitas.
- Orientasi
- Sinopsis
- Analisis
- Evaluasi
Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan
Seperti apa sih bahasa yang baik digunakan untuk menulis teks ulasan? Yuk, simak aspek kebahasaan dari teks ulasan berikut:- Konjungsi Penerang
Contoh: Penulis menyampaikan bahwa karya tersebut terinspirasi dari lingkungan sekitarnya.
- Konjungsi Temporal
Contoh:
- Film ini menjadi sangat populer semenjak rilis beberapa hari yang lalu.
- Sebelumnya novel ini telah mendapat kritikan dari beberapa pembacanya.
- Penulis itu sudah meluncurkan buku pertamanya kemudian buku keduanya beberapa bulan yang akan datang.
Konjungsi Penyebaban
Konjungsi penyebaban adalah kata penghubung yang menandakan adanya hubungan sebab akibat. Nama lain dari konjungsi ini adalah konjungsi sebab akibat atau konjungsi kausalitas. Konjungsi penyebaban ditandai dengan adanya kata karena dan sebab.Contoh:
- Film ini layak mendapat penghargaan karena penggambaran alurnya mengejutkan.
- Buku ini banyak dibeli kalangan muda sebab penggunaan bahasanya cukup mudah dipahami.
Ungkapan Saran atau Rekomendasi
Saran atau rekomendasi adalah ungkapan yang berisi anjuran, imbauan, atau usul mengenai suatu hal. Kalimat berupa saran atau rekomendasi ditandai dengan kata hendaknya, sebaiknya, dan seharusnya.Contoh:
- Hendaknya gambar yang digunakan berwarna sehingga memudahkan pembaca memahami isinya.
- Seharusnya sutradara lebih cermat dalam memilih pemainnya.
- Sebaiknya sampul buku lebih menggambarkan isi dari buku tersebut.
Langkah-Langkah Menyusun Teks Ulasan
Teks ulasan merupakan suatu teks yang berisi pembahasan ataupun penilaian terhadap suatu buku atau karya-karya lain. Teks ulasan disusun berdasarkan tafsiran maupun pemahaman atas isi buku yang dibaca.Berbeda dengan menafsirkan terhadap teks lain yang lebih tertuju pada kepentinganmu sendiri, penyusunan ulasan selalu ditujukan untuk kepentingan orang lain. Hasil pemahaman itu lalu disampaikan kepada khalayak. Untuk menyusun teks seperti itu, langkah-langkahnya sebagai berikut:
- Mencatat identitas buku atau karya yang akan diulas, yang meliputi judul, penulis, nama penerbit, tahun terbit, termasuk ketebalan. Kalau perlu termasuk harga buku.
- Mencatat hal-hal menarik/penting dari suatu karya.
- Menelaah kelebihan dan kelemahan karya.
- Merumuskan kesimpulan tentang isi dan kesan-kesan karya itu secara keseluruhan.
- Membuat saran-saran untuk pembaca.
Contoh Teks Ulasan
Setelah memahami seluruh penjelasan di atas, sekarang coba kamu lihat contoh teks ulasan di bawah ini dan analisis struktur serta temukan unsur kebahasaannya ya.Identitas Buku
- Judul: Atheis
- Pengarang: Achdiat K. Mihardja
- Penerbit: Balai Pustaka
- Tahun terbit: 1949 (cetakan pertama)
- Tebal halaman: 232 halaman
Novel ini menceritakan perjalanan hidup tokoh Hasan. Dari kecil ia dididik menjadi anak yang saleh. Ia begitu taat beribadah. Begitu juga dengan orang tuanya adalah pemeluk Islam yang fanatik. Orang tua Hasan menyekolahkan di MULO. Di sekolah itu dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang bernama Rukmini. Hubungan keduanya semakin akrab. Mereka saling jatuh cinta. Rupanya kisah cinta mereka tidak bisa berlangsung lama. Oleh orang tuanya, Rukmini disuruh kembali ke Jakarta. Ia akan dipinang oleh seorang saudagar kaya. Ia menuruti nasihat orang tuanya dengan menerima pinangan saudagar kaya tersebut meski pernikahan itu tidak disertai rasa cinta.
Kejadian itu membuat hati Hasan hancur. Ia menjadi frustasi. Untuk menghilangkan bayangan Rukmini dari hidupnya, ia mengikuti aliran tarekat seperti yang telah lama dianut orang tuanya. Ia semakin taat beribadah. Akan tetapi, kehidupannya berubah ketika dia bertemu teman lamanya, yaitu Rusli. Temannya itu datang bersama seorang wanita cantik bernama Kartini. Ia adalah perempuan modern dan pergaulannya bebas. Ia juga seorang janda. Ternyata sejak perjumpaan itu, Hasan menaruh hati pada Kartini. Alasannya, Kartini memiliki karakter yang hampir sama dengan Rukmini.
Semenjak Hasan mencintai Kartini, dia pun juga bergaul dengan teman-teman Kartini. Hasan mencoba untuk menyadarkan Kartini dan Rusli dengan memberikan ceramah-ceramahnya. Akan tetapi, karena Rusli juga pandai bicara, kemudian dialah yang berbalik memengaruhi Hasan. Tanpa disadari, pemikiran-pemikiran Rusli melekat di kepala Hasan. Mulanya, Hasan tidak terpengaruh. Namun, keyakinannya mulai goyah ketika dia dikenalkan dengan seorang yang tidak percaya Tuhan, yaitu Anwar. Pengetahuan Anwar tentang ketuhanan begitu luas.
Sejak saat itulah pemahaman Hasan tentang agama mulai berubah. Ia mulai meragukan keberadaan Tuhan. Hasan semakin tersesat dari agama. Pergaulannya semakin bebas. Ia kemudian menikahi Kartini. Pernikahan mereka didasarkan atas rasa suka sama suka. Pernikahan mereka ternyata tidak bahagia. Kehidupan rumah tangga mereka berantakan. Pergaulan Kartini semakin bebas. Lama-kelamaan Hasan cemburu karena hubungan Kartini dengan Anwar semakin dekat. Hasan menganggap Kartini telah selingkuh.
Kejadian itu telah menyadarkan kembali Hasan tentang agama. Ia menyesal dan merasa berdosa atas apa yang telah diperbuat. Pergaulan bebasnya dengan teman-teman yang tidak percaya Tuhan membuatnya tersesat dan ragu dengan keberadaan Tuhan. Hasan memutuskan bercerai dengan Kartini dan ia pun pulang kampung.Ia ingin meminta maaf kepada ayahnya. Sesampainya di kampung, ia menjumpai ayahnya sedang sakit keras. Ternyata ayahnya tidak mau memaafkan Hasan, bahkan sampai maut menjemputnya. Ayah Hasan tetap berada pada pendiriannya.
Hasan merasa bahwa semua itu terjadi karena perbuatan Anwar. Ia menaruh dendam pada Anwar dan berniat membunuhnya. Pada suatu malam, ia melaksanakan rencana itu. Kemudian, ia mencari Anwar. Karena pada waktu itu situasi sedang tidak aman, diberlakukanlah jam malam. Nahas menimpa Hasan. Belum sempat melaksanakan niatnya, ia malah tertembak. Akan tetapi, sebelum meninggal, ia masih sempat mengingat Allah dengan berkali-kali menyebut asma-Nya.
Novel ini banyak memberikan pelajaran kepada pembacanya. Kita harus pandai bergaul dengan orang lain. Jangan sampai salah pergaulan hingga pada akhirnya kita malah tersesat, bahkan sampai mengingkari ajaran agama. Kita harus senantiasa berpegang teguh pada agama dan selalu meyakini keberadaan Tuhan.
Referensi:
Kosasih, E. 2017. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Posting Komentar