Sari 2

Daftar Isi
#CerpenNenarukaenah

Pada suatu sore yang hangat, Sari sedang sibuk di dapur menyiapkan kue untuk pesanan tetangga. Tiba-tiba, Budi masuk dengan wajah berseri-seri, diikuti oleh Ani dan Adi yang juga tampak sangat gembira. Mereka berlari mendekati Sari, hampir tidak bisa menahan kegembiraan mereka.

“Mama, Mama, lihat ini!” seru Budi sambil mengeluarkan sebuah trofi kecil dari tasnya. “Kami menang, Mama! Tim sepak bola kami menang di turnamen sekolah!”

Ani melompat-lompat kecil di sampingnya, “Dan lukisanku, Mama! Lukisanku dipilih untuk dipamerkan di aula sekolah!”

Adi, dengan mata berbinar, menunjukkan buku cerita di tangannya, “Mama, aku baca ini sendiri di kelas hari ini. Guruku bilang aku hebat!”

Sari menaruh mangkuk adonan kue yang sedang dia aduk, matanya berkaca-kaca dengan kebahagiaan. Dia membuka lengannya lebar-lebar, mengundang ketiga anaknya ke dalam pelukan hangat. “Anak-anakku, aku sangat bangga dengan kalian semua,” katanya, suaranya penuh dengan kasih sayang. “Kalian telah bekerja keras, dan melihat kalian berhasil adalah hadiah terindah bagi Mama.”

Momen itu, sederhana namun penuh makna, adalah salah satu momen yang akan selalu diingat Sari. Itu adalah pengingat bahwa kebahagiaan dan kebanggaan sejati datang dari pencapaian dan kebahagiaan anak-anaknya. Dan bagi Sari, tidak ada trofi atau penghargaan yang bisa lebih berharga dari melihat anak-anaknya tumbuh dan berkembang menjadi individu yang luar biasa.
Nena Rukaenah, S.Pd
Nena Rukaenah, S.Pd Guru Bahasa Indonesia | Memasak dan nonton Film drama Korea adalah kesukaanku

Posting Komentar