Nuzulul Qur’an dan Malam Seribu Bulan

Daftar Isi
Puisi Nenarukaenah.com

Nuzulul Qur’an

Malam turunnya Al-Qur’an,
Malam penuh berkah dan keagungan,
Ketika langit dibuka dan wahyu diturunkan,
Untuk membimbing manusia ke jalan yang terang.

Di malam yang suci ini, kita mengenang,
Ketika Jibril membawa pesan dari Tuhan,
Kepada Muhammad, sang Nabi pilihan,
Membawa cahaya, mengusir kegelapan.

Al-Qur’an, kitab suci penuh hikmah,
Malam ini, kita rayakan turunnya,
Dengan doa, zikir, dan munajat kita,
Semoga kita semua mendapat berkahnya.

Malam Nuzulul Qur’an, malam yang mulia,
Mari kita peringati dengan penuh syukuria,
Dengan hati yang bersih dan penuh cinta,
Semoga kita semua mendapat hidayah-Nya

Malam Seribu Bulan

Ramadhan, bulan suci penuh harapan,
Di mana pintu ampunan terbuka lebar.
Setiap detik, menit, jam, berlalu tanpa henti,
Mengajak jiwa untuk introspeksi dan refleksi.

Berkah melimpah, rahmat mengalir deras,
Di bulan yang agung, hati menjadi terang.
Puasa dan doa, ibadah tanpa lelah,
Mengharap ridho-Nya, di hari yang fitrah.

Saat sahur dan buka, keluarga berkumpul,
Berbagi kehangatan, cinta, dan kasih sayang.
Ramadhan mengajarkan, esensi kebersamaan,
Menguatkan tali silaturahmi antar insan.

Di malam seribu bulan, Lailatul Qadar,
Doa dan harap bersatu, memohon ampunan.
Semoga di bulan Ramadhan yang penuh berkah,
Kita semua mendapat hidayah dan keampunan.


Subtansi Malam Nuzulul Qur'an
Malam Nuzulul Qur’an merupakan momen paling bersejarah bagi umat Islam, menandai awal turunnya Al-Qur’an kepada Rasulullah SAW. Pada tahun 610 M, pada tanggal 17 Ramadan, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama di Gua Hiro. Malam ini dikenal sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan, dan di dalamnya turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhan untuk mengatur segala urusan.

Sejarah penurunan Al-Qur’an ke bumi diperlengkapi dengan beragam referensi dari berbagai sumber, dan ada perbedaan pendapat mengenai tanggal penurunannya. Namun, referensi yang paling masyhur dan kuat adalah penurunan Al-Qur’an pada malam Senin 17 Ramadan. Proses penurunan Al-Qur’an terjadi secara bertahap, sesuai dengan kebutuhan umat Islam pada saat itu, melalui perantaraan malaikat Jibril.

Malam Nuzulul Qur’an dirayakan oleh umat Islam dengan berbagai ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dan berdoa, sebagai bentuk syukur atas petunjuk yang diberikan Allah melalui kitab suci ini.

Subtansi Lailatul Qadar
Malam seribu bulan, atau Lailatul Qadar, adalah malam yang sangat istimewa dalam Islam. Dijelaskan dalam Al-Qur’an bahwa Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Malam ini terjadi selama bulan Ramadan, khususnya pada sepuluh hari terakhir, dan merupakan malam ketika Al-Qur’an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril.

Amalan pada malam ini lebih baik dari amalan di seribu bulan yang tidak mengandung Lailatul Qadar. Malaikat dan Ar Ruuh (Malaikat Jibril) turun pada malam ini dengan izin Tuhan untuk mengatur segala urusan. Malam ini disifati dengan ‘salaam’, atau sejahtera, hingga terbit fajar.

Tanda-tanda malam Lailatul Qadar bisa berupa suasana malam yang damai, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, serta matahari terbit keesokan harinya tanpa sinar yang menyilaukan. Ini adalah malam yang penuh berkah, di mana doa-doa dikabulkan dan amalan-amalan memiliki nilai yang sangat tinggi di sisi Allah SWT.
Nena Rukaenah, S.Pd
Nena Rukaenah, S.Pd Guru Bahasa Indonesia | Memasak dan nonton Film drama Korea adalah kesukaanku

Posting Komentar